
Kita mondok di pesantren tercinta ini tak lain kecuali dengan tujuan belajar ilmu. Ilmu apa yang harus kita pelajari? Apakah ilmu fikih? Ataukah ilmu tauhid? Tidak cukup keduanya. Sebagai santri Sidogiri, kita harus belajar semua ilmu yang disugukan oleh masyayikh.
Sidogiri menyiapkan berbagai macam ilmu sebagai kebutuhan dunia akhirat. Laksana pasar yang menyiapkan berbagai macam kebutuhan sehari-hari. Tergantung kita ingin membelinya atau tidak. Tentu membelinya bukan dengan harta kita, tetapi dengan mujahadah kita. Belajar dan belajar. Kiai Abdul Jalil Bin Fadil berkata “uthlub uluman wajtahid katsiran.” Artinya, carilah ilmu dan perbanyak ijtihad (semangat). Dari sini, beliau tidak mengkhususkan ilmu apa yang harus kita pelajari.
Banyak ilmu yang disugukan oleh Sidogiri, di antaranya ilmu fikih, tasawuf, design, dan ilmu arsitek. Sidogiri bahkan menanggung biaya sekolah dan biaya hidup bagi santri yang ingin sekolah arsitek, karena Sidogiri ingin menyempurnakan sumber daya manusianya.
Ingin jadi designer? Belajar di Sidogiri. Ingin jadi arsitektur? Anda mempunyai kesempatan belajar di Sidogiri. Ingin jadi fuqoha’? Sidogiri telah menyiapkan sejak berabad-abad yang lalu. Pilihan di tangan kalian, wahai para pembaca. Selamat memilih sesuai kemampuan kalian.